SuratYasin Lengkap 83 Ayat: Tulisan Arab, Latin, Arti. Walquraanil hakiim. Artinya: Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah, BACA JUGA: Surat Yasin Ayat 1 Sampai 83, Tulisan Arab, Latin, Arti serta Doa. 3. اِنَّكَ لَمِنَ الۡمُرۡسَلِيۡنَۙ. Innaka laminal mursaliin. Sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul
- Berbicara surat Al Quran, terdapat surat yang mengajarkan sikap toleransi. Ayat yang dimaksud adalah surat Al Kafirun. Namanya, Al Kafirun diambil dari lafaz di akhir ayat pertama. Apabila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, Al Kafirun berarti orang- orang kafir. Berikut ini bacaan Surat Al Kafirun, tulisan Arab dan latin قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ Qul yaa ayyuhal kaafiruun 1. Katakanlah Muhammad, Wahai orang- orang kafir! لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ Laa a'budu maa ta' buduun 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ Wa laa antum 'aabiduuna maa a' bud 3. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah.
HukumBacaan Idgham Bighunnah dan Jenis Hurufnya. Hukum membaca dengan idgham bighunnah merupakan ilmu dasar yang perlu dipelajari dan dipahami oleh umat Islam, agar dapat membaca Al-Qur'an dengan tepat dan benar. Pada ayat ke 4 surat Al-Kafirun: عَابِدٌ مَّا sebab ada dhammah tanwin bertemu dengan mim.403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 7bgYvbbfkdAxtkKjxVQTnQfbnrD26R_21HYJR0UCaiC6DxSYuTPMgw==
Bacaansurat Ali Imran ayat 30 dan artinya. Tajwid Surat Al Kafirun ayat 1-6 lengkap dengan penjelasannya. Hukum Tajwid Surat Al Fatihah ayat 1-7. Tajwid surat Ali Imran ayat 159. Pilihan Editor. Template Blogger Template Presentasi Domain dan Hosting Murah.
Hai teman-teman selamat datang di blog kajian muslim, blog pembahasan seputar agama islam, pada kesempatan kali ini kami akan menuliskan artikel tentang pembelajaran hukum tajwid surat al-kafirun ayat 1 sampai dengan ayat 6, hukum tajwid pada surat al-kafirun ini ada 31 hukum yang harus difahami pada saat membaca surat al kafirun, dalam artikel ini kami sudah membuat sedemikian rupa agar hukum-hukum tajwid yang ada dapat mudah dimengerti oleh teman-teman yang sedang belajar. Tidak hanya itu kami juga sudah menuliskan penjelasan hukum tajwidnya secara terperinci, mengingat tentang belajar hukum tajwid ini sangat penting ada hal yang harus kami sampaikan kepada teman-teman pada saat belajar hukum tajwid, diantaranya belajarlah dengan sungguh-sungguh, telaten, dan penuh dengan ketelitian, agar tidak ada hukum tajwid yang terlewat nantiya, nah berikut ini adalah hukum tajwid yang ada pada surat al-kafirun. Hukum tajwid surat al-kafirun ayat 1-6 ARTINYA 1. Katakanlah Muhammad "Wahai orang-orang kafir 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kau sembah 3. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah 4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah 5. Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah apa yang aku sembah 6. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku HUKUM TAJWID SURAT AL-KAFIRUN 1. Mad zaid munfasil Kenapa disebut mad zaid munfasil? Yaitu mad thabi'i dalam satu kalimat bertemu dengan hamzah yang ada dikalimat yang lain, dibaca panjangnya 2 sampai 5 harkat. 2. Alif elam qomariyyah Yaitu alif elam bertemu dengan huruf kaf huruf Qomariyyah, cara membacanya elam mati dibaca jelas. 3. Mad thabi'i mad asli Yaitu huruf kaf bertemu dengan alif yang dibuang, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang dibuang, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 4. Mad aridisukun Yaitu mad thabi'i berhadapan dengan satu huruf yang hidup yang berada di akhir kalimat, huruf yang di akhir kalimat itu mati jika di waqafkan, cara bacanya panjangnya 2 sampai 6 harkat. 5. Mad zaid munfasil Yaitu mad thabi'i berada dalam satu kalimah menghadapi hamzah yang ada di kalimat lain, panjangnya 2 harkat sampai 5 harakat. 6. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 7. Mad aridisukun Yaitu mad thabi'i berhadapan dengan satu huruf yang hidup yang berada di akhir kalimat, huruf yang di akhir kalimat itu mati jika di waqafkan, cara bacanya panjangnya 2 sampai 6 harkat. 8. Mad zaid munfasil Yaitu mad thabi'i berada dalam satu kalimah menghadapi hamzah yang ada di kalimat lain, panjangnya 2 harkat sampai 5 harakat. 9. Ikhfa aqrob Yaitu nun mati bertemu dengan huruf ta, cara membacanya suara nun mari dibaca antara idzhar dan idgham. 10. Dibaca idzhar Yaitu huruf mim mati bertemu dengan huruf ain, cara membacanya suara mim mati dibaca dengan jelas. 11. Mad thabi'i mad asli Yaitu huruf ain bertemu dengan alif yang dibuang, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang dibuang, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 12. Mad thabi'i mad asli Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 13. Mad zaid munfasil Kenapa disebut mad zaid munfasil? Yaitu mad thabi'i dalam satu kalimat bertemu dengan hamzah yang ada dikalimat yang lain, dibaca panjangnya 2 sampai 5 harkat. 14. Qalqalah kubro Yaitu huruf qalqalah mati mendadak karena diwaqafkan Saat di Berhentikan. 15. Mad zaid munfasil Yaitu mad thabi'i dalam satu kalimat bertemu dengan hamzah yang ada dikalimat yang lain, dibaca panjangnya 2 sampai 5 harkat. 16. Lafadz ana Dibaca pendek Yaitu dimana lafadz ana yang artinya saya, lafadz itu dibaca pendek, kecuali diwaqafkan berhenti maka lafadz ana dibaca panjangnya 2 harakat menjadi mad thabi’i. 17. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 18. Idgham bighunah Yaitu tanwin bertemu dengan dengan mim huruf idgham, cara bacanya suara tanwin dimasukan ke huruf mim, cara membacanya di tahan serta dengung kehidung. 19. Mad thabi'i mad asli Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 20. Idgham mutajanisain Idgham mutajanisain yaitu memasukan salah satu huruf dengan huruf yang ada didepannya, yang makhrajnya tempat keluar huruf itu hampir sama. 21. Mad zaid munfasil Yaitu mad thabi'i berada dalam satu kalimah menghadapi hamzah yang ada di kalimat lain, panjangnya 2 harkat sampai 5 harakat. 22. Ikhfa aqrob Yaitu nun mati bertemu dengan huruf ta, cara membacanya suara nun mari dibaca antara idzhar dan idgham. 23. Dibaca idzhar Yaitu huruf mim mati bertemu dengan huruf ain, cara membacanya suara mim mati dibaca dengan jelas. 24. Mad thabi'i mad asli Yaitu huruf ain bertemu dengan alif yang dibuang, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang dibuang, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat. 25. Mad thabi'i mad asli Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 26. Mad zaid munfasil Kenapa disebut mad zaid munfasil? Yaitu mad thabi'i dalam satu kalimat bertemu dengan hamzah yang ada dikalimat yang lain, dibaca panjangnya 2 sampai 5 harkat. 27. Qalqalah kubro Yaitu huruf qalqalah mati mendadak karena diwaqafkan saat di berhenti kan. 28. Dibaca idzhar Yaitu huruf mim mati bertemu dengan huruf dal, cara membacanya suara mim mati dibaca dengan jelas. 29. Mad thabi'i mad asli Yaitu ya mati sebelumnya ada huruf yang berbaris kasrah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat. 30. Idzhar safawy Yaitu mim mati bertemu dengan huruf wau huruf idzhar safawy yaitu huruf wau atau fa, cara membacanya mim mati dibaca jelas serta bibir harus rapat. 31. Mad aridisukun Yaitu mad thabi'i berhadapan dengan satu huruf yang hidup yang berada di akhir kalimat, huruf yang di akhir kalimat itu mati jika di waqafkan, cara bacanya panjangnya 2 sampai 6 harkat. PENJELASAN 1. Alif elam syamsiyyah Mengapa disebut alif elam syamsiah? Karena alif elam syamsiyyah itu artinya matahari, sebab alif elam dibacanya tidak jelas malah menghilang, yang terdengar hanya huruf syamsiyyahnya saja yang ada didepannya, itu tidak ada bedanya seperti kita melihat matahari, bentuk matahari tidak jelas kelihatannya, yang kelihatan hanya cahayanya saja karena silau, berikut ini adalah huruf dari alif elam syamsiyyah Alif elam syamsiyah 2. Alif elam qomariyyah Kenapa disebut alif elam komariyyah? Karena qomariyyah artinya bulan, dibacanya alif elam itu jelas suara "L" seperti kita melihat bulan, bentuknya bulan terlihat jelas. Alif elam qomariyah Nah teman-teman dalam pembahasan artikel kali ini saya cukupkan sampai disini, mudah-mudahan apa yang kami tuliskan disini dapat dipelajari sebagaimana mestinya, dan mudah-mudahan teman-teman yang belajar dapat dengan mudah meyerap materi yang ada, silahkan bagikan artikel ini kepada teman-teman yang lainnya yang sedang belajar juga dan nantikan pembahasan selanjutnya dari kami.
Dalambacaan tersebut tidak ada batasan tertentu, karena yang wajib hanya Al Fatihah sedangkan tambahannya adalah sunah. Maka jika setelah Al Fatihah engkau membaca surat As Syamsi, Al Lail, Ad dhuha, Al Insyirah, dan surat-surat yang lainnya, ini adalah satu hal yang baik." (Majmu' Fatawa dan Maqalat Ibn Bazz, 11).
Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Untuk kalianlah agama kalian yaitu agama kemusyrikan dan untukkulah agamaku" yakni agama Islam. Ayat ini diturunkan sebelum Nabi saw. diperintahkan untuk memerangi mereka. Ya Idhafah yang terdapat pada lafal ini tidak disebutkan oleh ahli qiraat sab'ah, baik dalam keadaan Waqaf atau pun Washal. Akan tetapi Imam Ya'qub menyebutkannya dalam kedua kondisi tersebut. Bagi kalian agama kalian yang kalian yakini, dan bagiku agamaku yang Allah perkenankan untukku. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021332 Link sumber Yaitu syirk. Yaitu Islam.Biberarti dengan.; Ghunnah berarti dengung.; Dan Idgham maknanya adalah meleburkan satu huruf yang berada di depan ke dalam huruf yang ada sesudahnya, atau bisa dikatakan dengan bahaa Arab adalah di-tasydid-kan. Cara membaca dari Idgham Bighunnah / Ma'al ghunnah. Cara membaca dari Idgham Bighunnah yaitu dengan cara meleburkan نْ [nunt mati ] ataupun tanwin, baik itu dhommah tanwin Selamat datang di Hukum Tajwid Surat Al-Kafirun ayat 1-6. Surat ini berisi tentang pengajaran Allah agar manusia untuk tidak menyembah berhala dan menyebut-nyebut nama-Nya. Dalam hukum tajwid, akan kita pelajari banyak hal seperti perbedaan suku kata, tanda iktishaf, izhar, idgham, iqlab, dan tanda-tanda lain yang harus diperhatikan saat membaca ayat-ayat Al-Quran ini. Kami juga akan membahas beberapa konsep tajwid seperti ma’rifat, musykil, dan qalqalah. Pemahaman ini akan membantu kita dalam membaca ayat-ayat Al-Quran dengan benar dan tepat. Semoga Allah memberkati kita semua dengan ilmu yang bermanfaat. Hukum Tajwid Surat Al-Kafirun Ayat 1-6Keterangan Sya’ir dan Rangkap pada Surat Al-Kafirun Ayat 1-6Penjelasan Tanda Pengucapan untuk Surat Al-Kafirun Ayat 1-6Turunan Kasrah dan Dhammah pada Surat Al-Kafirun Ayat 1-6Cara Menghafal Surat Al-Kafirun Ayat 1-6Perbedaan Hukum Tajwid Surat Al-Kafirun Ayat 1-6 dengan Surat lainMakna dan Tafsir Surat Al-Kafirun Ayat 1-6KesimpulanHukum Tajwid Surat Al-Kafirun Ayat 1-6 adalah sebuah sistem tata bahasa Arab yang mengatur cara membaca Al-Qur’an dengan benar dan tepat. Hukum tajwid ini memiliki beberapa aturan yang harus diikuti untuk mencapai pemahaman yang kaya dan penghayatan yang tepat dari ayat-ayat Al-Qur’ Al-Kafirun Ayat 1-6 memiliki beberapa hukum tajwid yang berbeda. Pada ayat pertama, sebuah ikhfa’ harfiyyah harus dibaca, yang berarti bahwa harf yang terakhir dari kata sebelumnya harus dibaca dengan suku kata yang panjang. Selain itu, ada juga sebuah qalqalah harfiyyah yang harus dibaca pada ayat ini, di mana harf yang terakhir dari kata terakhir harus dibaca dengan suku kata yang kedua mengharuskan pembacaan wajib mudhaf yang berarti bahwa kata-kata harus dibaca dengan suku kata yang pendek. Ayat ketiga mengharuskan pembacaan tafkhim yang berarti bahwa harf yang terakhir dari kata sebelumnya harus dibaca dengan suku kata yang keempat membutuhkan pembacaan ikhtilaf wajib yang berarti bahwa harf yang terakhir dari kata sebelumnya harus dibaca dengan suku kata yang panjang. Ayat kelima mengharuskan pembacaan istithna yang berarti bahwa harf yang terakhir dari kata sebelumnya harus dibaca dengan suku kata yang keenam membutuhkan pembacaan ikhfa’ harfiyyah yang berarti bahwa harf yang terakhir dari kata sebelumnya harus dibaca dengan suku kata yang panjang. Ini adalah hukum tajwid yang berlaku untuk Surat Al-Kafirun Ayat Sya’ir dan Rangkap pada Surat Al-Kafirun Ayat 1-6Sya’ir adalah salah satu bentuk pujian dan penghormatan dalam puisi Arab klasik. Sya’ir ditulis dalam bentuk ayat-ayat dan rangkaian kalimat, dan biasanya digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep spiritual yang lebih adalah sebuah teknik penulisan yang digunakan dalam puisi Arab klasik untuk mengulangi beberapa kata atau frase secara berulang-ulang. Rangkap digunakan untuk menekankan sebuah ide atau mengulangi sebuah Al-Kafirun merupakan surat ke-109 dalam Al-Quran. Surat ini terdiri dari 6 ayat dan menggambarkan konsep kesalehan dan kemuliaan Allah, serta menekankan kepada manusia untuk menghormati dan menjaga kesalehan mereka. Ayat-ayatnya didominasi oleh gaya penulisan sya’ir dan rangkap, yang memungkinkan ayat-ayat tersebut memiliki daya tarik khusus dan meningkatkan efektivitas pengajaran mereka. Sya’ir dan rangkap digunakan untuk menggambarkan kemuliaan dan kesalehan Allah, dan untuk mengulangi konsep kesalehan dan kemuliaan Tanda Pengucapan untuk Surat Al-Kafirun Ayat 1-6Tanda pengucapan untuk Surat Al-Kafirun ayat 1-6 adalah sebagai berikutAyat 1 Qul Yā-Ayyuhal KaafirūnPengucapan Kuul Ya-aye-yuhal 2 Lā ābudu mā tabudūnPengucapan Laa Aabudu Maa Tab’ 3 Wa lā antum ābidūna mā abadPengucapan Wa laa Antum Aaabiduuna Maa 4 Wa lā anā ābidun mā abadtumPengucapan Wa laa Ana Aaabidun Maa 5 Wa lā antum ābidūna mā abadnāPengucapan Wa laa Antum Aaabiduuna Maa 6 Lakum dīnukum waliyadīnPengucapan Laakum Deenukum Kasrah dan Dhammah pada Surat Al-Kafirun Ayat 1-6Ayat 1 Kafara-tu wa laa tuwallu-naa maa laa ta’lamu-naa Kasrah كَفَرَّتُ وَلَا تُوَلُّنَّ مَا لَا تَعْلَمُنَّ Dhammah كَفَرَّتُ وَلَا تُوَلُّنَّ مَا لَا تَعْلَمُنَّAyat 2 Wa maa anzalnaa alaa qaumika min ghayri-hii Kasrah وَمَا أَنزَلْنَا عَلَى قَوْمِكَ مِن غَيْرِهِ Dhammah وَمَا أَنزَلْنَا عَلَى قَوْمِكَ مِن غَيْرِهِAyat 3 Haa-ulaaa-i qaaluuu-tu-buduuna ma-laika-taa Kasrah هَؤُلَاءِ قَالُواْ تُبْدُونَ مَلَكَاتَ Dhammah هَؤُلَاءِ قَالُواْ تُبْدُونَ مَلَكَاتَAyat 4 Qul laa tu-buduuna maa laa yu-mu-tunaa bihii Kasrah قُل لَا تُبْدُونَ مَا لَا يُؤْمِنُونَ بِهِ Dhammah قُل لَا تُبْدُونَ مَا لَا يُؤْمِنُونَ بِهِAyat 5 Wa qad jaaa-a-kum rasuulunaa bimaa laa ta’maluun Kasrah وَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَعْمَلُونَ Dhammah وَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ بCara Menghafal Surat Al-Kafirun Ayat 1-61. Surat Al-Kafirun Ayat 1 “Qul yaa ayyuhal kafirun”. Artinya “Katakanlah, “Hai orang-orang yang kafir”.2. Surat Al-Kafirun Ayat 2 “Laa a’budu maa ta’budun”. Artinya “Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah”.3. Surat Al-Kafirun Ayat 3 “Wa laa antum aabidoona maa a’bud”. Artinya “Dan kamu pun tidak akan menyembah apa yang aku sembah”.4. Surat Al-Kafirun Ayat 4 “Wa laa anaa aabidun maa abattum”. Artinya “Dan aku pun tidak akan menyembah apa yang kamu sembah”.5. Surat Al-Kafirun Ayat 5 “Wa laa antum aabidoona maa a’bud”. Artinya “Dan kamu pun tidak akan menyembah apa yang aku sembah”.6. Surat Al-Kafirun Ayat 6 “Lakum deenukum wa liya deen”. Artinya “Kepunyaanmu agamamu, dan kepunyaanku agamaku”.Perbedaan Hukum Tajwid Surat Al-Kafirun Ayat 1-6 dengan Surat lainPerbedaan hukum tajwid antara surat Al-Kafirun ayat 1-6 dengan surat lain adalah dalam tajwid, surat Al-Kafirun memiliki beberapa tanda baca yang berbeda, antara lain1. Dalam surat Al-Kafirun, ada perubahan pada ayat pertama dan kedua dengan menggunakan harakat tanwin pada kata “kafirun” tidak beriman.2. Harakat tanwin juga digunakan pada kata “wa” di ayat ketiga dan Selain harakat tanwin, ada juga harakat izhar pada kata “la” di ayat kelima dan Harakat ini digunakan untuk menyatakan bahwa kata sebelumnya adalah kata yang lain mungkin memiliki gaya penulisan yang berbeda, namun tanda baca yang digunakan tergantung pada konteks dari setiap dan Tafsir Surat Al-Kafirun Ayat 1-6Surat Al-Kafirun adalah surat yang terdiri dari lima ayat yang diturunkan di Makkah. Surat ini merupakan bagian dari Al-Quran, yang diturunkan oleh Allah melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Surat ini bertujuan untuk mengingatkan umat Islam tentang ajaran agama dan cara hidup yang diajarkan oleh dan tafsir Surat Al-Kafirun Ayat 1-6 adalah sebagai berikutAyat 1-3Ayat ini menyatakan bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir. Allah memberikan peringatan kepada orang-orang yang berpaling dari agama yang benar untuk tidak menyekutukan-Nya. Allah menegaskan bahwa orang yang menyembah-Nya sendirian adalah orang yang paling 4-6Ayat ini berisi perintah bagi umat Islam untuk menyatakan kesaksian bahwa Allah adalah Tuhan yang tunggal. Dia adalah Tuhan yang tidak memerlukan sekutu. Umat Islam juga diminta untuk menghormati orang-orang kafir, meskipun mereka tidak mempercayai ajaran agama. Allah memberikan peringatan bahwa orang yang melakukan dosa akan dikenai dari Hukum Tajwid Surat Al-Kafirun ayat 1-6 adalah bahwa Surat Al-Kafirun mengandung beberapa aturan tajwid yang perlu diperhatikan ketika membaca ayatnya. Beberapa aturan tajwid yang terkandung di dalam surat ini adalah ikhtilaf, qalqalah, idgham dan ikhfaa. Ini adalah aturan tajwid yang penting untuk diingat ketika membaca surat Al-Kafirun, karena ini membantu kita menghormati bacaan dan menghasilkan suara yang indah.
Salingmenghargai adanya perbedaan. Sebab, perbedaan adalah sesuatu hal yang pasti dan merupakan sunatullah. Saling menghormati antarumat beragama agar tercipta perdamaian. Saling mengedepankan sopan santun ramah dan lemah lembut dalam bermasyarakat. Seperti itulah Surat Al Kafirun ayat 1-6 mulai dari bacaan latin, arti, hingga kandungan isinya.
BacaanSurat Al Kafirun ayat 1-6 lengkap dengan terjemahan. Sunday, 12 Rajab 1443 / 13 February 2022- Berikut bacaan Surat Al Kafirun ayat 1-6 dalam bahasa Arab dan latin, beserta terjemahannya. Surat Al Kafirun merupakan surah ke-109 dalam Al Quran dan tergolong Surat Makkiyah karena diturunkan di Makkah. Mengenai namanya, diambil dari lafaz di akhir ayat pertama dalam surahnya. Apabila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, Al Kafirun berarti orang-orang kafir. Warga saat membaca al quran di Masjid Al Amanah, Bekasi, Jawa Barat, Senin 3/5/2021. Dalam artikel terdapat bacaan Surat Al Kafirun ayat 1-6 yang tergolong Surat Makkiyah, beserta terjemahannya.TRIBUNNEWS/Jeprima Baca juga Surat Ar Rahman Ayat 1-78, Tulisan Arab dan Latin, Lengkap dengan Terjemahannya Berikut ini bacaan Surat Al Kafirun, tulisan Arab dan latin قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ Qul yaa ayyuhal kaafiruun 1. Katakanlah Muhammad, Wahai orang-orang kafir! لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ Laa a'budu maa ta' buduun 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ Wa laa antum 'aabiduuna maa a' bud 3. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. .