Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengarah pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21. Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa bandingkan dengan musik klasik india dan musik tradisional jepang maupun musik populer. Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok dan Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja. Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis. “Musik Klasik” pada dasarnya bukan hanya sebatas nama dari salah satu aliran/jenis musik. Tapi juga istilah luas yang mengacu pada tiga periode musik yang sangat populer pada zaman itu di Eropa barat. Istilah “Klasik” sendiri diambil dari nama salah satu periode itu. Tiga periode musik yang dimaksud yaitu Zaman Barok dan Rokoko Abad 17 Zaman Klasik Abad 18 Zaman Romantik Pertengahan abad 18 Pada abad-abad berikutnya musik klasik terus berkembang meskipun perkembangannya tidak secepat masa-masa sebelumnya. Perkembangan ini juga melahirkan musik Kontemporer Klasik pada abad 19 sampai abad 20. Periode Musik Klasik 1. Zaman Barok dan Rokoko Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok Baroque, kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Kata “Barok” berarti “mutiara yang tidak berbentuk wajar“, hal ini sangat cocok dengan seni dan perancangan bangunan pada era itu. Kata “Barok” pada akhirnya juga dipakai untuk jenis musik pada saat itu. Ciri-ciri dari musik Barok, antara lain Melodi cenderung lincah. Banyak menggunakan ornamen. Ada dinamik forte dan piano. Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian polifonik/kontrapung. Lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja. Para komponis musik Barok membuat perubahan di notasi musik dan juga menciptakan cara baru dalam memainkan instrumen musik. Era musik Barok juga merupakan tonggak dari terciptanya dan diakuinya musik dalam opera. Banyak sekali teknik musik dan konsep musik dari era Barok masih dipakai hingga saat ini. Kebanyakan dari alat musik klasik dimainkan dengan sangat baik di era ini. Beberapa komponis zaman Barok Johann Sebastian Bach George Friederich Handel Antonio Vivaldi. Johann Pachelbel Pada zaman Barok, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk hapsichord. Karya Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan tangan kiri. Musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato. 2. Zaman Klasik Bila dibandingkan dengan musik era Barok, musik era klasik lebih ringan, lebih mudah dan tidak membingungkan, serta mempunya tekstur yang jauh lebih jelas. Melodi yang dimainkan di era ini biasanya lebih pendek dari era Barok. Ukuran orkestra sangat berkembang baik dalam kuantitas maupun kualitas. Ciri-ciri dari musik zaman Klasik, antara lain Ornamen lebih dibatasi. Ada peralihan tempo accelerando dan ritardando. Ada peralihan dinamik crescendo dan decrescendo. Harmoni tiga nada atau lebih bunyi bersamaan homofonik. Kontras pada ritme. Pada zaman klasik muncul bentuk komposisi musik yang disebut sonata dan simfoni. Sonata adalah karya musik untuk permainan solo, sedangkan simfoni adalah untuk orkestra. Bentuk simfoni hamper mirip dengan sonata, hanya saja simfoni biasanya dilengkapi dengan bagian sisipan yang disebut minuet, trio, dan scherzo. Beberapa komponis zaman klasik Franz Joseph Haydn Wolfgang Amadeus Mozart Carl Philipp Emanuel Bach anak kedua dari Johann Sebastian Bach Ludwig Van Beethoven masa peralihan zaman Klasik dan zaman Romantik Zaman Romantik Walaupun dinamakan era musik Romantik, bukan berarti musik di era ini hanya berisi tentang cinta ataupun cinta yang Romantik. Dinamakan Romantik karena dapat menggambarkan komposisi musik pada jangka waktu tersebut. Romantik disini tidak ada hubungannya dengan cinta. Romantik disini menggambarkan karya-karya dan komposisi musik yang lebih bergairah dan jauh lebih ekspresif dari pada era-era sebelumnya. Karakteristik utama dari musik Romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik dan ekspresi emosi serta imajinasi dari komponis. Lalu ukuran dari orkestra yang menjadi semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil karya dari para komponis juga menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu hingga karya pendek dengan piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara teknik, para pemain musik pada era ini juga mempunyai level sangat tinggi. Ciri-ciri dari musik zaman romantik, antara lain Ciri Tidak ada ornamen. Melodi berekspresi. Harmoni bervariasi, homofonik dan polifonik. Penggunaan dinamik dan tempo secara optimal dan bervariasi. Beberapa komponis zaman romantik, antara lain Franz Liszt Richard Wagner F. J. L. Mendelssohn Mozart – Tidak ada kata habis untuk ide melodi
Padaseni musik barat, umumnya disebut sebagai musik klasik, ensembel kecil biasanya disebut sebagai ensembel kamar musik (bahasa Inggris: chamber music ensembles). Istilah duet , trio , kuartet , kuintet , sextet , septet , oktet , dan nonet digunakan untuk menjabarkan jumlah dalam kelompok sebagai dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan
Pengertian Musik Klasik, Ciri – ciri music klasik, Fungsi dan kegunaan Musik klasik A. Pengertian Pengertian musik klasik adalah komposisi musik yang lahir dari budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825 B. Ciri – ciri music klasik Ciri-ciri Zaman musik Klasik a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo. b. Perubahan tempo dengan accelerando semakin Cepat dan Ritarteando semakin lembut. c. Pemakaian Ornamentik dibatasi d. Penggunaan Akord 3 nada. C. Fungsi dan kegunaan Musik klasik Dalam proses pembelajaran musik yang digunakan adalah musik klasik karena musik klasik bersifat universal dan telah dilakukan berbagai penelitian yang membuktikan bahwa musik klasik bermanfaat bagi perkembangan otak manusia, dan musik klasik tidak mengandung kata-kata sehingga tidak akan terjadi interferensi auditori. D. Ragam dan Jenis Musik Klasik Ragam dan jenis Musik Klasik digolongkan melalui Periodisasi tertentu, yaitu 1. Notasi Gregorian tahun 590 Notasi ini memakai empat garis sebagai balok not, tetapi belum ada rotasi iramanya sehingga hitungan berdasarkan perasan penyanyi. 2. Musik Organum 1150-1400 Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf. Suara tinggi terbentuk dari anak-anak atau wanita dan suara rendah dari laki-laki. 3. Musik Discant 1400-1600 Pada masa ini dirasakan ternyata tidak semua bisa mengikuti nada tinggi atau nada rendah, oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang lebih kuat atau lebih rendah mengikuti melodi kuart tinggi maupun kuart rendah dan musik yang demikian ini disebut musik Diafoni 4. Basso Ostinato tahun 1600 Musik ini adalah music yg berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudian diulang pada rangkaian nada lain secara bersama. 5. Musik Polifoni Era Barok 1600-1750 Musik ini adalah music yg adalah salah satu musik polifoni dengan teknik kontrapung yang sangat tinggi. Karena disusun seperti Matematika. Hampir semua komponis era barok 1600-1750 menyusun dengan teknik kontrapung, 6. Musik Homofon Era Klasik 1750-1825 Selanjutnya pada era klasik 1750-1825 ditemukan Susunan akord yang berdasarkan tri-suara triad, sehingga berkembang empat suara atau lebih. Musik ini biasanya disebut music Harmoni 7. Musik Klasik Era Romantika 1820-1910 Hampir tidak ada perubahan dalam kontrapung dan harmoni secara fundamental. Namun ada kemajuan dalam orkestrasi lengkap dengan penemuan alat musik Era romantika adalah yang terakhir dan masih dapat diterima dengan pendengaran masyarakat umum terutama pada musik opera, musik balet, dan walsa wina. 8. Musik Klasik Modern 1910-sekarang Pada masa musik klasik ini, karya yang paling tekenal berada pada abad ke-20 yakni kitaro, Ricart Clayderman, Yanni dan Enya. Terdapat berbagai Aliran musik yang berkembang yaitu Musik klasik, musik rock, Musik tradisional dan musik keagamaan. E. Bentuk komposisinya Karya musik yang terdiri atas empat bagian satu kesatuan yang utuh, masing-masing dirancang dalam rangkaian tempo cepat, lambat kemudian nuansa tempo seperti musik dansa, kembali lagi ke bagian 1 dengan tempo cepat sebagai penutup. Bentuk Musik Klasik 1. Fast movement 2. Slow movement 3. Dance related movement 4. Fast movement Bentuk Komposisi Sonata akan dijelaskan sebagai berikut Sonata adalah karya musik yang terdiri dari atas 3 bagian, satu kesatuan yang utuh, masing-masing dirancang dalam rangkaian tempo cepat, lambat dan kembali ke tempo cepat. Sonata terbagi atas 4 bagian yakni – Eksposisi Eksposisi adalah bagian yang menggambarkan nuansa penuh semangat, kuat eksposisi terbagi atas tema pokok, bridge, tema ke II, dan tema penutup – Pengembangan Bagian ini mengandung uraian tema dari eksposisi dibentuk kedalam motif-motif. – Rekapitulasi Rekapitulasi merupakan sebuah pernyataan kembali bagian eksposisi, tetapi dengan modifikasi-modifikasi tertentu, Pada Rekapitulasi Tema ke II dan Tema Penutup menggunakan tangganada Tonika bukan tangganada yang kontras. – Coda Pada bagian akhir dari sebuah sonata, umumnya menggunakan coda sebagai penutup, coda merupakan penutup dari seluruh rangkaian, bagian ini biasanya diawali dengan dominan, apabila awal lagu dalam mayor apabila awal lagu dimulai dengan minor, dan berakhir pada tonik tetapi apabila akhir sebuah sonata tidak kembali ke tonika, rangkaian lagu tersebut disebut Atonal. F. Contoh alat musiknya Beberapa jenis musik klasik 1. Harpsichord 2. Piano Instrumen 3. Biola 4. Brass 5. Violin Kecil Cello download materinya dengan cara klik disini sumber
atapbangunan pada periode klasik lebih banyak diperoleh dari relief-relief candi. Keterangan mengenai keberadaan struktur bangunan pada masa klasik tersebut sangat terbatas yang dapat kita ketahui. Beberapa tulisan tentang sejarah genting disebutkan bahwa di Nusantara genting dikenal sebelum abad 20-an. - Sejarah musik dari abad pertengahan hingga kontemporer menarik diikuti untuk mengetahui perkembangan musik dari awal hingga hari historis, perkembangan musik umumnya dimulai dari abad pertengahan, terus mengalami perubahan gramatik dan fungsinya dari satu periode ke periode berikutnya. Otomatis, terjadi perubahan bentuk, gaya, karakteristik, struktur harmoni, nilai estetis dan fungsi musiknya. Berdasarkan sejarahnya, setidaknya ada sembilan periode musik dan memiliki gaya tertentu, yang secara signifikan dan berkontribusi pada musik di era sekarang. Berikut ini sejarah perkembangan musik, seperti dirangkum dari Modul Pembelajaran Siswa Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas XI 2020 Zaman Abad Pertengahan tahun Abad Pertengahan adalah zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi 476 M sampai dengan zaman reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther pada tahun 1572. Perkembangan musik pada zaman ini disebabkan perubahan dunia yang semakin meningkat, sehingga menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Salah satu perubahan musik adalah tidak lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan, tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi, yakni sebagai sarana hiburan. Perkembangan selanjutnya adalah terjadi perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo pada 1050. Musik yang menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat, dan musik greogrian disempurnakan oleh Paus Gregorius. Pelopor Musik pada abad pertengahan adalah Gullanme Dufay dari Prancis dan Adam de la Halle dari musik Abad Pertengahan Peranan paduan suara yang menyanyikan lebih dari satu suara semakin berkembang; Ditemukannya notasi dan pencatatan nada; Masuknya musik keduniawian bersuara satu; Berkembangnya musik polifoni lagu bersuara banyak; Berkembangnya nyanyian keagamaan. Infografik SC Musik Klasik. Zaman Renaisans tahun 1500–1600 Masa Renaisance atau Renaisans adalah zaman setelah abad pertengahan. Renaisance artinya “kelahiran kembali” tingkat kebudayaan tinggi yang telah hilang pada zaman Romawi. Musik dipelajari dengan ciri-ciri khusus, contoh nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya, musik gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik piano dan organ sudah dikenal, sehingga munculah musik instrumental. Di Kota Florence, misalnya, berkembang seni Opera dengan musik instrumentalnya. Komponis-komponis pada zaman Renaisans di antaranya Giovanni Gabrieli 1557 – 1612 dari Italia. Galilei 1533 – 1591 dari Italia. Claudio Monteverdi 1567 – 1643 dari Italia Jean Baptiste Lully 1632 – 1687 dari Prancis. Ciri-ciri musik zaman Renaisans Berkembangnya musik romantis, nyanyian keperwiraan dan musik akapela; Musik gereja mengalami kemunduran; Banyak perubahan tempo dan dinamik yang tajam, melodi lagunya masih pendek; Bentuk lagu motet, misa dan fantasia; Mulai dikenalnya alat musik Orgel dan piano; Sifat kebersamaan menurun dan sifat egoisme menonjol; Munculnya musik instrumentalia. Zaman Barok sekitar tahun 1600-1750 Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik baru, di antaranya adalah aliran Barok. Istilah Barok berasal dari bahasa Italia barocco yang artinya “eksentris, aneh”. Musik pada zaman ini dianggap mewakili zaman yang sangat rumit dalam berbagai hal, mulai melodinya, bentuk-bentuk musiknya, dan warna musiknya. Bentuk-bentuk musik yang berkembang pada masa ini adalah opera, oratorio, musik kamar, dan instrumentalia. Pada zaman ini pula, musik gereja berkembang di Italia, Jerman, dan Austria. Gereja dengan beberapa tradisi Katolik, Protestan, Anglikan Inggris mengembangkan gaya masing-masing. Musisi yang sangat terkenal pada masa itu di antaranya Bach 1685 – 1750, Handel Antonio Vivaldi, Alessandro Scarlatti. Ciri-ciri musik zaman Barok Media penyajian Alat-alat musik yang digunakan dalam orkhestra atau pentas seni adalah violin, viola, trompet, flute, hobo, basson, keyboard, dan alat musik petik. Melodi Melodi zaman ini selalu mengalir dan cenderung lebih lincah. Banyak menggunakan ornamen menggunakan ornamen di luar akor iringan. Ada dinamik forte dan piano. Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian. Biasanya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja. Pemakaian nada hiasan dan penggunaan tanda dinamik yang dominan. Musik opera mulai berkembang, dan munculnya musik oratorio. Musik Klasik sekitar 1750-1820 Zaman Klasik ditandai dengan kembalinya gaya seni yang memperhatikan kaidah-kaidah formal. Pada masa ini, seniman kembali menengok kepada gaya keemasan seni zaman Yunani Kuno. Struktur bentuk dan komposisi musik kembali mengikuti kaidah-kaidah formal dalam mencapai kesempurnaan. Seperti halnya pada awal zaman Barok, yang merupakan suatu reaksi terhadap zaman renaisans, musik zaman klasik juga merupakan reaksi atas zaman Barok. Hal ini tampak dari timbulnya dua gaya, yaitu gaya galan dan gaya sensitif. Gaya galan bercirikan sebagai berikut lebih bebas, lebih mudah untuk dimengerti, enak melodinya, ornamentasi yang lebih halus, iringan tanpa keterikatan jumlah suara, ditujukan terutama kepada penggemar musik, bertujuan untuk menghibur secara lebih bermutu, dan bukan ditujukan untuk menciptakan komposisi yang berat. Sementara gaya sensitif punya ciri sebagai berikut menentang gaya Barok yang terlalu kaku dan terlalu emosional, musik lebih sebagai ungkapan pribadi yeng diungkapkan dalam penerapan dinamika crescendo, ungkapan rasa suka dan duka. Musik Romantik 1810-1890 Musik Romantik sangat mementingkan perasaan yang subjektif. Musik bukan saja dipergunakan untuk mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak dipakai. Komponis-komponis pada zaman Romantik adalah Ludwig Van Beethoven, Robert Alexander Schumann dan Johanes Brahms dari Jerman; Franz Peter Schubert dari Austria, serta Francois Fredrick Chopin dari Polandia Jika dilihat, perubahan-perubahan musik di masa romantik lebih banyak dipengaruhi oleh fenomena sosial, terutama penekanan pada individu. Di masa ini musik mendapat perhatian yang cukup baik dari berbagai kalangan, termasuk para filsuf. Musik mulai dianggap sebagai bidang yang cukup penting, bahkan pada masa-masa berikutnya. Jika dibandingkan, ada beberapa hal yang menjadi ciri yang membedakan musik musik Romantik dengan musik-musik di zaman sebelumnya yakni Pertama, tidak sedikit bentuk komposisi yang bersifat miniatur singkat; pendek; dimainkan hanya di dalam ruang kecil, walau ada juga yang monumental panjang; dimainkan di pentas oleh sejumlah besar pemain musik/ penyanyi. Kedua, harmoninya lebih variatif dan mulai meninggalkan ilmu harmoni klasik. Ketiga, melodi bersifat liris dan dominan di dalam komposisi. Keempat, ritme cenderung lebih bervariasi dan kompleks. Kelima, warna suara lebih kaya variasi dan lebih ekspresif. Keenam, jangkauan nada, dinamika, dan tempo semakin luas. Musik Zaman Peralihan tahun 1880-1920 Musik zaman peralihan modern diawali dari gejala munculnya aliran musik impresionis, ekspresionisme, dan eksperimental. Gaya ini berciri tidak teratur. Ia menekankan pada timbulnya kesan yang kuat bagi pendengar. Claude Achille Debussy 1862-1918 adalah pelopor aliran musik impresionisme, yang mana sistem tonal tidak hanya dari nada-nada diatonis saja, tetapi juga memasukkan nada-nada pentaonis. Ia juga memilih bentuk-bentukan kecil untuk memasuk nada-nada pentatonis yang tidak lazim dalam eksperimen musiknya. Musik Zaman Modern tahun 1900-1950 Musik modern adalah musik yang sudah mendapat sentuhan-sentuhan teknologi, baik dari segi instrumen maupun penyajian. Musik modern selalu berkembang dan ada pembaharuan seiring berkembangnya zaman. Ia juga bersifat universal serta menyeluruh, sehingga semua orang bisa saja mengerti, memahami, dan menikmati musik modern tersebut. Komponis zaman modern antara lain Claude Archille Debussy dari Perancis. Bella Bartok dari Hongaria. Maurice Ravel dari Perancis. Igor fedorovinsky dari Rusia. Edward Benyamin Britten dari Inggris. Musik Kontemporer Perkembangan musik kontemporer saat ini adalah hasil dari evolusi berpuluh-puluh tahun, dari musik masa kini baca kontemporer sejak awal abad ke 20 dimulai. Awal perkembangan “ekstrim” gramatika musik ini, seringkali diidentikkan dengan kemunculan aliran Wina Kedua Tentang musik kontemporer. Komposer sekaligus etnomusiologis, Dieter Mack, justru membeberkan fakta- fakta lain di mana karya dari Maurice Ravel “Frontispice” untuk 2 piano dan 5 tangan yang diciptakan pada tahun 1918, misalnya, sudah memperlihatkan perkembangan “radikal” bahasa musik seperti penggunaan poliritme yang kompleks dan permainan warna yang tidak biasa. Selain itu tanda-tanda ini sudah terjadi pada aliran futurisme sekitar tahun 1913, yang digawangi oleh Luigi Russolo dan kawan-kawan, dimana emansipasi noise sudah ada pada aliran ini. Mereka sangat “memuliakan” mesin dan bahkan membuat alat yang dapat memproduksi noise. Dari contoh-contoh tersebut, Dieter Mack seakan ingin menegaskan bahwa musik kontemporer sudah ada sebelum aliran Wina Kedua juga Apa Itu Musik Ansambel Pengertian, Jenis dan Contohnya Musik Orkestra Sejarah, Jenis, dan Alat Musiknya Alat Musik Tradisional, Jenis, Fungsi dan Contohnya - Pendidikan Kontributor Ahmad EfendiPenulis Ahmad EfendiEditor Alexander Haryanto ApaItu Stack (Tumpukan) Stack merupakan bagian dari struktur data yang dikategorikan ke dalam bentuk linear data, dimana operasi pemasukan maupun pengeluaran data selalu dilakukan pada salah satu sisinya. Dalam dunia komputer, penggunaan stack (tumpukan) merupakan suatu hal yang umum digunakan seperti untuk penentuan alamat memory, penempatan. The simultaneous inversion method was used in JAKARTA, - Musik klasik memiliki peran penting dalam perkembangan musik modern. Musik klasik telah berkembang di daratan Eropa sejak tahun 1750-1825. Menurut buku Sejarah Musik dan Apresiasi Seni karya Sila Widhyatama 2012 12, musik klasik adalah istilah musik yang berakar dari tradisi kesenian barat, musik kristiani, dan musik orkestra, yang periode kemunculannya dimulai sekitar abad ke-9 hingga abad Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok dan Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Aliran musik tersebut lalu mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon sehingga tercipta musik Hibrani. Musik Hibrani kemudian mengalami perkembangan lagi menjadi musik gereja di Abad Pertengahan. Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan selo sebelum munculnya organ. Sejak tahun 1730–1760 atau masa pra-klasik, di Prancis sudah dimulai Gaya Galan yang bergabung dengan musik Italia yaitu opera, sonata, dan simfonia. Gaya Galan dimulai di Prancis tahun 1730 dengan inisiatif menjauhkan teknik komposisi kontrapung Johann Sebastian Bach, tetapi lebih mengarah kepada kebebasan dan kesederhanaan.