ArabLatin: Fa mā tanfa'uhum syafā'atusy-syāfi'īn. Artinya: Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at. « Al-Muddatstsir 47 Al-Muddatstsir 49 » GRATIS! Dapatkan pahala jariyah dan buku rahasia rezeki berlimpah, klik di sini untuk detailnya. Tafsir Surat Al-Muddatstsir Ayat 48 (Terjemah Arti)
يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمُدَّثِّرُ Arab-Latin Yā ayyuhal-muddaṡṡirArtinya Hai orang yang berkemul berselimut, Al-Muzzammil 20 ✵ Al-Muddatstsir 2 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Menarik Berkaitan Surat Al-Muddatstsir Ayat 1 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muddatstsir Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah menarik dari ayat ini. Diketemukan kumpulan penjelasan dari beragam ulama tafsir mengenai kandungan surat Al-Muddatstsir ayat 1, sebagiannya sebagaimana tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia1-7. Wahai orang yang menyelimuti dirinya dengan kain selimutnya, bangkitlah dari tempat tidurmu, lalu peringatkanlah manusia dari azab Allah, khususkanlah Tuhanmu dengan pengagungan, tauhid dan ibadah, sucikanlah pakaianmu dari najis-najis, karena kesucian lahir termasuk kesempurnaan kesucian batin. Teruslah menjauhi patung dan berhala serta amal-amal syirik seluruhnya, jangan mendekatinya, jangan memberi sesuatu agar kamu mendapatkan lebih banyak. Dan demi meraih ridha Tuhanmu, bersabarlah kamu dalam menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram1. Wahai orang yang berkemul dengan banjunya maksudnya Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah1-5. Surat ini dimulai dengan seruan kepada Nabi Muhammad Wahai orang yang tertutup selimut, bangunlah dari tempat tidurmu untuk memberi peringatan kepada manusia, dan memberi kabar gembira dan pelajaran dengan risalah yang kamu terima; agungkanlah Tuhanmu semata yang telah menciptakan dan mengutusmu; bersihkanlah dirimu dari segala yang mengundang kemurkaan Allah, dan sucikanlah pakaianmu dari segala najis; jauhilah berhala dan patung-patung yang disembah dan diagungkan; serta jauhi segala perkataan dan perbuatan yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah1. يٰٓأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ Hai orang yang berkemul Hai orang yang berselimut dengan bajunya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri SuriahKeutamaan Diriwayatkan dari Bukhari dari jabir bahwasannya beliau berkata Awalnya yang diklaim sebagai ayat yang turun pertama kali adalah Ya ayyuhal muddatstsir, namun para ulama’ kemudian membantahnya. Sehingga ditetapkan bahwa ayat yang pertama kali turun adalah iqra’ bismi rabbika... 1. Wahai Nabi yang berselimut setelah menerima wahyu dari Allah📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahWahai orang yang berselimut} yang tertutup dengan pakaiannyaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1-2. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa al-Muzammil dan al-Mudatsir maknanya sama. Allah memerintahkan RasulNya untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah menyembah Allah dengan ibadah-ibadah pendek dan panjang. Dalam surat sebelumnya dijelaskan perintah Allah untuk ibadah-ibadah utama yang pendek pada RasulNya serta perintah bersabar terhadap gangguan kaumnya, dan dalam surat ini Allah memerintahkannya untuk memberitahukan seruannya dan tegas menyampaikan peringatan. Allah berfirman, “Bangunlah,” yakni dengan sungguh-sungguh dan giat, “lalu berilah peringatan” kepada manusia dengan perkataan dan perbuatan yang bisa menyampaikan pada tujuan serta menjelaskan kondisi apa-apa yang diperingatkan darinya agar hal itu lebih mendorong untuk ditinggalkan.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Muddatstsir ayat 1 1-7. Surat ini dimulai dengan pemberian tanggung jawab kepada Nabi ﷺ untuk bangkit berdakwah dan menyampaikan dengan sungguh-sungguh. Dan Allah membuka surat ini panggilan lembut dan ramah kepada Nabi ﷺ sebagaimana pembukaan dalam surat Al Muzzammil, Allah berkata Wahai orang yang tertutup atau berselimut di tempat tidurnya, berdirilah dari tempat tidurmu dan peringatkan manusia dari adzab Allah jika masih tetap dalam kesyrikan mereka, kemudian agungkan Tuhanmu dengan tauhid dan ibadah, sucikan pakaianmu dari najis dan kotoran; Maka jika selesai bersuci secara dzahir maka sempurnakan dengan bersuci secara bathin, kemudian tetaplah untuk meninggalkan sesembahan-sesembahan itu dan patung-patung serta beramal dari semua amalan-amalan kesyirikan dan berlepas dirilah dari sesembahan-sesembahan itu dan dari para penyembahnya. Dan janganlah kamu memberi dengan berharap mendapat balasan dari manusia, yaitu dari nasihat-nasihat dan petunjuk-petunjuk yang kamu berikan kepada mereka dan kamu berharap banyak balasan dari mereka. Jadikanlah amalanmu ikhlas karena wajah Allah, jangan engkau menginginkan satupun balasan dan ucapan terima kasih dari mereka. Bersabarlah atas tanggung jawab/beban dan perintah-perintah yang Allah bebankan dengannya; Bersabarlah sampai melebihi orang-orang yang bersabar, begitu juga dengan amalan shalih, janganlah berharap lebih dari manusia, karena sebab karunia Allah kepadamu jauh lebih banyak.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Yahya bin Abi Katsir, ia berkata Aku bertanya kepada Abu Salamah bin Abdurrahman tentang surah yang pertama turun dari Al Qur’an, ia menjawab, “Yaa ayyuhal muddatstsir.” Aku berkata, “Orang-orang mengatakan Iqra’ bismirabbikalladzii khalaq’.” Abu Salamah menjawab, “Aku telah bertanya kepada Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhuma tentang hal itu dan berkata seperti yang kamu katakan, lalu Jabir menjawab, “Aku tidak akan menyampaikan kepadamu kecuali yang disampaikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami, Beliau bersabda, “Aku berdiam di gua Hira’, setelah selesai berdiam, aku turun lalu dipanggil, maka aku melihat ke sebelah kanan, namun aku tidak melihat apa-apa dan aku melihat ke sebelah kiri, namun aku tidak melihat apa-apa, dan aku melihat ke depanku, namun aku tidak melihat apa-apa dan aku melihat ke belakangku, namun aku tidak melihat apa-apa, maka aku angkat kepalaku ternyata aku melihat sesuatu, kemudian aku mendatangi Khadijah dan berkata, “Selimutilah aku dan tuangkanlah air dingin kepadaku.” Beliau berkata lagi, “Selimutilah aku dan tuangkanlah air dingin kepadaku.” Maka turunlah ayat, “Yaa ayyuhal muddatstsir—Qum fa andzir.” Catatan Al Haafizh Ibnu Katsir berkata dalam kitab tafsirnya, “Jabir bin Abdullah menyelisihi Jumhur mayoritas ulama pada perkataannya, “Sesungguhnya surah yang pertama kali turun adalah Al Muddatstsir.” Jumhur berpendapat, bahwa surah yang pertama kali turun dari Al Qur’an adalah surah Iqra’ Al Alaq.” Selanjutnya Ibnu Katsir menyebutkan hadits yang terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim ia berkata, “Imam Muslim meriwayatkan dari jalan Uqail dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah ia berkata Jabir bin Abdullah memberitahukan kepadaku bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan tentang terputusnya wahyu, Beliau bersabda dalam haditsnya, “Ketika aku berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara dari langit, lalu aku angkat kepalaku ke arah langit, ternyata ada malaikat yang pernah datang kepadaku di gua Hira’ sedang duduk di atas kursi antara langit dan bumi, aku pun merasa takut terhadapnya sehingga aku jatuh ke tanah, lalu aku pulang ke istriku, maka aku katakan, “Selimutilah aku, selimutilah aku.” Maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menurunkan ayat, “Yaa ayyuhal muddatstsir—Qum fa andzir.” Sampai firman-Nya, “Fahjur.” Abu Salamah berkata, “Ar Rujz perkara keji adalah berhala-berhala.” Selanjutnya wahyu pun sering datang dan turun berturut-turut.” Ini adalah lafaz Bukhari, dan susunan ini yang mahfuzh dimana hal ini menunjukkan bahwa wahyu telah turun sebelumnya berdasarkan sabda Beliau, “Ternyata ada malaikat yang pernah datang kepadaku di gua Hira.” Yaitu malaikat Jibril ketika datang menemui Beliau membawa firman-Nya, “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan,- Dia telah menciptakan manusia dari segumpal Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,- Yang mengajar manusia dengan perantaran kalam-Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” Terj. Al Alaq 1-5 Kemudian terjadilah fatrah terputusnya wahyu, setelahnya kemudian malaikat turun kembali.” Muzzammil dan muddatstsir artinya sama, yaitu berselimut. Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam untuk sungguh-sungguh beribadah baik yang manfaatnya untuk pribadi maupun untuk pribadi dan orang lain seperti dakwah. Sebelumnya di surah Al Muzzammil telah disebutkan perintah kepada Beliau untuk mengerjakan ibadah yang utama untuk pribadi yaitu shalat malam dan bersabar terhadap gangguan kaumnya, dan di di surah ini Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Beliau untuk melakukan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muddatstsir Ayat 11-2. Di akhir surah al-Muzammil berisi berita gembira bagi yang berbuat kebajikan, di awal surah ini berisi perintah untuk bersemangat menyeru kepada kebajikan. Wahai orang yang berkemul atau berselimut yakni nabi Muhammad! bangunlah dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat, lalu berilah peringatan!1-2Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah beraneka penafsiran dari para ulama tafsir terhadap makna dan arti surat Al-Muddatstsir ayat 1 arab-latin dan artinya, moga-moga bermanfaat bagi kita. Bantulah syi'ar kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Bacaan Paling Banyak Dilihat Baca berbagai topik yang paling banyak dilihat, seperti surat/ayat Al-Isra 32, Al-Fatihah, An-Naba, Do’a Setelah Adzan, Yusuf 28, Al-Hujurat 13. Ada juga Al-A’la, Al-Kafirun, Adh-Dhuha, Al-Falaq, Al-Qadr, Seribu Dinar. Al-Isra 32Al-FatihahAn-NabaDo’a Setelah AdzanYusuf 28Al-Hujurat 13Al-A’laAl-KafirunAdh-DhuhaAl-FalaqAl-QadrSeribu Dinar Pencarian surat al baqarah ayat terakhir, ayat poligami, qs al a'raf ayat 180, surat al baqarah ayat 26, surat sajdah lengkap Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Bicarasurat Al-Fatihah pasti tidak asing di telinga kita. Surat yang sering kita dengar bahkan tidak luput membacanya dalam melaksanakan shalat fardhu dan Al-Fatihah turun setelah surat Al-Mudatsir. Meskipun dalam susunan Al-Qur'an Al-Fatihah terdapat pada awalnya tetapi begitulah Al-Qur'an memang tidak tersusun sesuai waktu turunnya
وَلَا تَمْنُن تَسْتَكْثِرُ Arab-Latin Wa lā tamnun tastakṡirArtinya Dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. Al-Muddatstsir 5 ✵ Al-Muddatstsir 7 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Penting Berkaitan Dengan Surat Al-Muddatstsir Ayat 6 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muddatstsir Ayat 6 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran penting dari ayat ini. Tersedia aneka ragam penafsiran dari berbagai ahli tafsir terhadap kandungan surat Al-Muddatstsir ayat 6, sebagiannya sebagaimana termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia1-7. Wahai orang yang menyelimuti dirinya dengan kain selimutnya, bangkitlah dari tempat tidurmu, lalu peringatkanlah manusia dari azab Allah, khususkanlah Tuhanmu dengan pengagungan, tauhid dan ibadah, sucikanlah pakaianmu dari najis-najis, karena kesucian lahir termasuk kesempurnaan kesucian batin. Teruslah menjauhi patung dan berhala serta amal-amal syirik seluruhnya, jangan mendekatinya, jangan memberi sesuatu agar kamu mendapatkan lebih banyak. Dan demi meraih ridha Tuhanmu, bersabarlah kamu dalam menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram6. Dan janganlah engkau pamrih terhadap Rabbmu dengan merasa telah banyak amal salehmu!📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah6. Janganlah kamu menganggap harta, upaya, ilmu, dan dakwah yang telah kamu kerahkan itu telah banyak; namun pandanglah itu masih dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah6. وَلَا تَمْنُن تَسْتَكْثِرُ dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak Yakni janganlah kamu merasa berjasa bagi Tuhanmu karena telah mengemban kenabian, seperti orang yang menganggap banyak apa yang dipiikulnya karena kecemburuan terhadap apa yang dipikul orang lain. Pendapat lain mengatakan yakni jika kamu memberi suatu pemberian kepada seseorang maka berikanlah karena mengharap ridha Allah, dan janganlah kamu merasa lebih tinggi karena pemberianmu terhadap orang lain.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah6. Janganlah kamu Muhammad bermaksud memberikan sesuatu untuk mengharapkan balasan lebih banyak, namun berikan sesuatu dengan hanya mengharap ridha Allah📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahJanganlah memberi agar memperoleh yang lebih banyak} Janganlah memberi sesuatu agar diberi lebih banyak dari ituMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H6. “Dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak,” yaitu janganlah engkau berharap pada manusia atas nikmat-nikmat dunia dan akhirat yang kau berikan sehingga kau meminta lebih atas pemberian itu dan kau melihat adanya keutamaan dirimu atas mereka. Tapi berbuat baiklah kepada manusia selagi kau mampu, lupakanlah kebaikanmu kepada mereka dan harapkan pahalamu dari Allah dan sikapilah orang yang kau perlakukan baik dan yang lain secara sama. Ada yang menyatakan bahwa maknanya, janganlah engkau memberi apa pun pada seseorang, dan engkau ingin orang itu memberi balasan lebih banyak untukmu, dan berarti ini khusus untuk Nabi.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Muddatstsir ayat 6 1-7. Surat ini dimulai dengan pemberian tanggung jawab kepada Nabi ﷺ untuk bangkit berdakwah dan menyampaikan dengan sungguh-sungguh. Dan Allah membuka surat ini panggilan lembut dan ramah kepada Nabi ﷺ sebagaimana pembukaan dalam surat Al Muzzammil, Allah berkata Wahai orang yang tertutup atau berselimut di tempat tidurnya, berdirilah dari tempat tidurmu dan peringatkan manusia dari adzab Allah jika masih tetap dalam kesyrikan mereka, kemudian agungkan Tuhanmu dengan tauhid dan ibadah, sucikan pakaianmu dari najis dan kotoran; Maka jika selesai bersuci secara dzahir maka sempurnakan dengan bersuci secara bathin, kemudian tetaplah untuk meninggalkan sesembahan-sesembahan itu dan patung-patung serta beramal dari semua amalan-amalan kesyirikan dan berlepas dirilah dari sesembahan-sesembahan itu dan dari para penyembahnya. Dan janganlah kamu memberi dengan berharap mendapat balasan dari manusia, yaitu dari nasihat-nasihat dan petunjuk-petunjuk yang kamu berikan kepada mereka dan kamu berharap banyak balasan dari mereka. Jadikanlah amalanmu ikhlas karena wajah Allah, jangan engkau menginginkan satupun balasan dan ucapan terima kasih dari mereka. Bersabarlah atas tanggung jawab/beban dan perintah-perintah yang Allah bebankan dengannya; Bersabarlah sampai melebihi orang-orang yang bersabar, begitu juga dengan amalan shalih, janganlah berharap lebih dari manusia, karena sebab karunia Allah kepadamu jauh lebih banyak.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, janganlah engkau memberikan kepada manusia nikmat agar nikmat yang engkau miliki bertambah banyak, dan engkau merasa bahwa engkau telah berbuat baik kepada mereka atau punya jasa kepada mereka, bahkan berbuat ihsanlah kepada manusia sesuai kemampuanmu dan lupakanlah ihsanmu kepada mereka dan janganlah kamu meminta upahnya kecuali dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan jadikanlah orang yang engkau berikan ihsan dan orang yang selainnya dalam keadaan sama. Ada pula yang mengatakan, bahwa maksudnya adalah janganlah engkau memberikan sesuatu kepada seorang pun dengan maksud agar orang itu membalasmu dengan yang lebih banyak dari yang engkau berikan. sehingga hal ini khusus untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muddatstsir Ayat 65-7. Dan petunjuk yang ketiga adalah, tinggalkanlah segala perbuatan yang keji seperti penyembahan berhala, betapa pun banyak yang melakukan. Petunjuk yang keempat, dan janganlah engkau, wahai nabi Muhammad, memberi yaitu usahamu dalam berdakwah dengan maksud untuk mendapatkan imbalan duniawi dari manusia. Dengan demikian engkau akan memperoleh balasan dari Allah, yang lebih banyak. Petunjuk terakhir, kelima, larangan memperoleh imbalan dapat menimbulkan kesulitan maka apabila menghadapi kesulitan ayat ini memberi petunjuk, dan hanya karena tuhanmu, maka bersabarlah, pasti engkau akan berhasil dalam dakwahmuMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah berbagai penjabaran dari banyak ulama tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Muddatstsir ayat 6 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Bantu usaha kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Cukup Banyak Dilihat Tersedia banyak topik yang cukup banyak dilihat, seperti surat/ayat Shad 54, Asmaul Husna, Al-Baqarah, Al-Kautsar, Do’a Sholat Dhuha, Ayat Kursi. Serta Al-Kahfi, Ar-Rahman, Al-Mulk, Al-Waqi’ah, Yasin, Al-Ikhlas. Shad 54Asmaul HusnaAl-BaqarahAl-KautsarDo’a Sholat DhuhaAyat KursiAl-KahfiAr-RahmanAl-MulkAl-Waqi’ahYasinAl-Ikhlas Pencarian surah al alaq latin, yasin online, al fiil, al isra ayat 27, surat al muthaffifin Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Dalildalil Perintah Sholat dalam Al Quran Dalam surat Al Baqarah ayat 43 Allah SWT menyeru hamba-Nya untuk melaksanakan sholat dan zakat. Ketentuan mengenai sholat lima waktu memang tidak dijelaskan secara eksplisit dalam Al Quran. Adapun, detail waktu pelaksanaan sholat dijelaskan dalam hadits yang bersumber dari Rasulullah SAW.
- Berikut bacaan Surat Al Muddatsir dan artinya dalam Bahasa Indonesia. Surat Al Muddatsir merupakan surah ke-74 yang diturunkan setelah Surat Al Muzzammil. Surat ini tergolong sebagai surah makkiyah karena diturunkan di Makkah. Jumlah ayatnya ada 56. • Surat Al Qalam Lengkap Arab Latin dan Artinya • Surat Al Mulk Lengkap Arab Latin dan Artinya • Surat Al Haqqah Lengkap Arab Latin dan Artinya Dalam Alquran, Surat Al Muddatsir menempati juz 29 tepatnya setelah Surat Al Muzzammil yaa ayyuhal muzammil. Surat Al Muddatsir namanya diambil dari bacaan ayat pertama. Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, Al Muddatsir ialah orang yang berkemul. Selengkapnya simak bacaan Surat Al Muddatsir lengkap Arab latin dan artinya dalam Bahasa Indonesia. يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمُدَّثِّرُ Yaa ayyuhaal muddat tsir. "Hai orang yang berkemul berselimut." قُمۡ فَأَنذِرۡ Qum fa andzir. "Bangunlah, lalu berilah peringatan!"
Tulisanatau Teks Latin Surat Al Insaan. Surat yang ke-76 di dalam Al Qur'an dan terdiri dari 31 ayat. Baca juga surat Al Insaan teks Arab, terjemah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Al Insaan - الانسان 1. hal ataa 'alaa al-insaani hiinun mina alddahri lam yakun syay-an madzkuuraan 2. innaa khalaqnaa al-insaana min nuthfatin amsyaajin nabtaliihi []
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ Yā ayyuhal-muddaṡṡiru. Wahai orang yang berselimut Nabi Muhammad, قُمْ فَاَنْذِرْۖ Qum fa'anżir. bangunlah, lalu berilah peringatan! وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ Wa rabbaka fakabbir. Tuhanmu, agungkanlah! وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ Wa ṡiyābaka faṭahhir. Pakaianmu, bersihkanlah! وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ War-rujza fahjur. Segala perbuatan yang keji, tinggalkanlah! وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ Wa lā tamnun tastakṡiru. Janganlah memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak! وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ Wa lirabbika faṣbir. Karena Tuhanmu, bersabarlah! فَاِذَا نُقِرَ فِى النَّاقُوْرِۙ Fa iżā nuqira fin-nāqūri. Apabila sangkakala ditiup, فَذٰلِكَ يَوْمَىِٕذٍ يَّوْمٌ عَسِيْرٌۙ Fa żālika yauma'iżiy yaumun asīrun. hari itulah hari yang sulit, عَلَى الْكٰفِرِيْنَ غَيْرُ يَسِيْرٍ Alal-kāfirīna gairu yasīrin. yang tidak mudah bagi orang-orang kafir. ذَرْنِيْ وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيْدًاۙ Żarnī wa man khalaqtu waḥīdān. Biarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang yang Aku ciptakan dia dalam kesendirian. وَّجَعَلْتُ لَهٗ مَالًا مَّمْدُوْدًاۙ Wa jaaltu lahū mālam mamdūdān. Aku beri dia kekayaan yang melimpah, وَّبَنِيْنَ شُهُوْدًاۙ Wa banīna syuhūdān. anak-anak yang selalu bersamanya, وَّمَهَّدْتُّ لَهٗ تَمْهِيْدًاۙ Wa mahhattu lahū tamhīdān. dan Aku beri dia kelapangan hidup seluas-luasnya. ثُمَّ يَطْمَعُ اَنْ اَزِيْدَۙ Ṡumma yaṭmau an azīda. Kemudian, dia ingin sekali agar Aku menambahnya. كَلَّاۗ اِنَّهٗ كَانَ لِاٰيٰتِنَا عَنِيْدًاۗ Kallā, innahū kāna li'āyātinā anīdān. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia telah menentang ayat-ayat Kami Al-Qur’an. سَاُرْهِقُهٗ صَعُوْدًاۗ Sa'urhiquhū ṣaūdān. Aku akan membebaninya dengan pendakian yang memayahkan. اِنَّهٗ فَكَّرَ وَقَدَّرَۙ Innahū fakkara wa qaddara. Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan apa yang ditetapkannya. فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ Faqutila kaifa qaddara. Maka, binasalah dia. Bagaimanakah dia menetapkan? ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ Ṡumma qutila kaifa qaddara. Kemudian, binasalah dia. Bagaimanakah dia menetapkan? ثُمَّ نَظَرَۙ Ṡumma naẓara. Kemudian dia memikirkan untuk melecehkan Al-Qur’an. ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَۙ Ṡumma abasa wa basara. Kemudian, dia berwajah masam dan cemberut karena tidak menemukan kelemahan Al-Qur’an. ثُمَّ اَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَۙ Ṡumma adbara wastakbara. Kemudian, dia berpaling dari kebenaran dan menyombongkan diri. فَقَالَ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ يُّؤْثَرُۙ Faqāla in hāżā illā siḥruy yu'ṡaru. Lalu, dia berkata, “Al-Qur’an ini tidak lain, kecuali sihir yang dipelajari dari orang-orang terdahulu. اِنْ هٰذَآ اِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِۗ In hāżā illā qaulul-basyari. Ini tidak lain kecuali perkataan manusia.” سَاُصْلِيْهِ سَقَرَ Sa'uṣlīhi saqara. Aku akan memasukkannya ke dalam neraka Saqar. وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سَقَرُۗ Wa mā adrāka mā saqara. Tahukah kamu apa neraka Saqar itu? لَا تُبْقِيْ وَلَا تَذَرُۚ Lā tubqī wa lā tażaru. Neraka Saqar itu tidak meninggalkan sedikit pun bagian jasmani dan tidak membiarkan-nya luput dari siksaan. لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِۚ Lawwāḥatul lil-basyari. Neraka Saqar itu menghanguskan kulit manusia. عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَۗ Alaihā tisata asyara. Di atasnya ada sembilan belas malaikat penjaga. وَمَا جَعَلْنَآ اَصْحٰبَ النَّارِ اِلَّا مَلٰۤىِٕكَةً ۖوَّمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ اِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْاۙ لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِيْمَانًا وَّلَا يَرْتَابَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُوْنَۙ وَلِيَقُوْلَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْكٰفِرُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًاۗ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلَّا هُوَۗ وَمَا هِيَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْبَشَرِ ࣖ Wa mā jaalnā aṣḥāban-nāri illā malā'ikahtan, wa mā jaalnā iddatahum illā fitnatal lil-lażīna kafarū, liyastaiqinal-lażīna ūtul-kitāba wa yazdādal-lażīna āmanū īmānaw wa lā yartābal-lażīna ūtul-kitāba wal-mu'minūna, wa liyaqūlal-lażīna fī qulūbihim maraḍuw wal-kāfirūna māżā arādallāhu bihāżā maṡalān, każālika yuḍillullāhu may yasyā'u wa yahdī may yasyā'u, wa mā yalamu junūda rabbika illā huwa, wa mā hiya illā żikrā lil-basyari. Kami tidak menjadikan para penjaga neraka, kecuali para malaikat dan Kami tidak menentukan bilangan mereka itu, kecuali sebagai cobaan bagi orang-orang kafir. Yang demikian itu agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, orang yang beriman bertambah imannya, orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, serta orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata, “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki berdasarkan kecenderungan dan pilihan mereka sendiri dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki berdasarkan kesiapan mereka untuk menerima petunjuk. Tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Ia neraka Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia. كَلَّا وَالْقَمَرِۙ Kallā wal-qamari. Sekali-kali tidak! Demi bulan, وَالَّيْلِ اِذْ اَدْبَرَۙ Wal-laili iż adbara. demi malam ketika telah berlalu, وَالصُّبْحِ اِذَآ اَسْفَرَۙ Waṣ-ṣubḥi iżā asfara. dan demi subuh apabila mulai terang, اِنَّهَا لَاِحْدَى الْكُبَرِۙ Innahā la'iḥdal-kubari. sesungguhnya ia neraka Saqar itu benar-benar salah satu bencana yang sangat besar, نَذِيْرًا لِّلْبَشَرِۙ Nażīral lil-basyari. sebagai peringatan bagi manusia, لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّتَقَدَّمَ اَوْ يَتَاَخَّرَۗ Liman syā'a minkum ay yataqaddama au yata'akhkhara. yaitu bagi siapa di antara kamu yang ingin maju meraih kebajikan atau mundur dengan berbuat maksiat. كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ رَهِيْنَةٌۙ Kullu nafsim bimā kasabat rahīnahtun. Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan, اِلَّآ اَصْحٰبَ الْيَمِيْنِ ۛ Illā aṣḥābal-yamīni. kecuali golongan kanan, فِيْ جَنّٰتٍ ۛ يَتَسَاۤءَلُوْنَۙ Fī jannātin - yatasā'alūna. berada di dalam surga yang mereka saling bertanya عَنِ الْمُجْرِمِيْنَۙ Anil-mujrimīna. tentang keadaan para pendurhaka, مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ Mā salakakum fī saqara. “Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam neraka Saqar?” قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَۙ Qālū lam naku minal-muṣallīna. Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِيْنَۙ Wa lam naku nuṭimul-miskīna. dan kami juga tidak memberi makan orang miskin. وَكُنَّا نَخُوْضُ مَعَ الْخَاۤىِٕضِيْنَۙ Wa kunnā nakhūḍu maal-khā'iḍīna. Bahkan, kami selalu berbincang untuk tujuan yang batil bersama para pembincang, وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّيْنِۙ Wa kunnā nukażżibu biyaumid-dīni. dan kami selalu mendustakan hari Pembalasan, حَتّٰىٓ اَتٰىنَا الْيَقِيْنُۗ Ḥattā atānal-yaqīnu. hingga datang kepada kami kematian.” فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشّٰفِعِيْنَۗ Famā tanfauhum syafāatusy-syāfiīna. Maka, tidak berguna lagi bagi mereka syafaat pertolongan dari para pemberi syafaat. فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِيْنَۙ Famā lahum anit-tażkirati muriḍīna. Lalu, mengapa mereka orang-orang kafir berpaling dari peringatan Allah كَاَنَّهُمْ حُمُرٌ مُّسْتَنْفِرَةٌۙ Ka'annahum ḥumurum mustanfirahtun. seakan-akan mereka keledai liar yang terkejut فَرَّتْ مِنْ قَسْوَرَةٍۗ Farrat min qaswarahtin. lari dari singa. بَلْ يُرِيْدُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ اَنْ يُّؤْتٰى صُحُفًا مُّنَشَّرَةًۙ Bal yurīdu kullumri'im minhum ay yu'tā ṣuḥufam munasysyarahtan. Bahkan, setiap orang dari mereka ingin diberi lembaran-lembaran kitab yang terbuka. كَلَّاۗ بَلْ لَّا يَخَافُوْنَ الْاٰخِرَةَۗ Kallā, bal lā yakhāfūnal-ākhirahta. Sekali-kali tidak! Sebenarnya mereka tidak takut pada akhirat. كَلَّآ اِنَّهٗ تَذْكِرَةٌ ۚ Kallā innahū tażkirahtun. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah suatu peringatan. فَمَنْ شَاۤءَ ذَكَرَهٗۗ Faman syā'a żakarahū. Siapa yang berkehendak tentu mengambil pelajaran darinya. وَمَا يَذْكُرُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۗهُوَ اَهْلُ التَّقْوٰى وَاَهْلُ الْمَغْفِرَةِ ࣖ Wa mā yażkurūna illā ay yasyā'allāhu, huwa ahlut-taqwā wa ahlul-magfirahti. Mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya Al-Qur’an, kecuali jika Allah menghendakinya. Dialah yang kita patut bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampunan. Quick Links Yasin Al Waqiah Al Kahfi Al Mulk Ar Rahman An Nasr Al Baqarah At Tin Al Fatihah An Nas An Naba Al Qariah
almudatsir muammar za-surat mudatsir muammar za tanpa iklan-surat al mudatsir latin,bacaan al quran yang sangat merdu muammar za-ayat alquran paling merdu,b
وَمَا جَعَلْنَآ أَصْحَٰبَ ٱلنَّارِ إِلَّا مَلَٰٓئِكَةً ۙ وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِيَسْتَيْقِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ وَيَزْدَادَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِيمَٰنًا ۙ وَلَا يَرْتَابَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۙ وَلِيَقُولَ ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَٱلْكَٰفِرُونَ مَاذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ ٱللَّهُ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ وَمَا هِىَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْبَشَرِ Arab-Latin Wa mā ja'alnā aṣ-ḥāban-nāri illā malā`ikataw wa mā ja'alnā 'iddatahum illā fitnatal lillażīna kafarụ liyastaiqinallażīna ụtul-kitāba wa yazdādallażīna āmanū īmānaw wa lā yartāballażīna ụtul-kitāba wal-mu`minụna wa liyaqụlallażīna fī qulụbihim maraḍuw wal-kāfirụna māżā arādallāhu bihāżā maṡalā, każālika yuḍillullāhu may yasyā`u wa yahdī may yasyā`, wa mā ya'lamu junụda rabbika illā huw, wa mā hiya illā żikrā lil-basyarArtinya Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. Al-Muddatstsir 30 ✵ Al-Muddatstsir 32 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Mendalam Berkaitan Surat Al-Muddatstsir Ayat 31 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muddatstsir Ayat 31 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran mendalam dari ayat ini. Tersedia beraneka penjabaran dari berbagai ulama tafsir terkait kandungan surat Al-Muddatstsir ayat 31, di antaranya seperti tercantum📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia31. Kami tidak menjadikan para penjaga neraka kecuali dari para malaikat yang keras, dan Kami tidak menjadikan jumlah tersebut kecuali sebagai ujian bagi orang-orang yang kafir kepada Allah, agar orang-orang yang diberi kitab, yaitu Yahudi dan Nasrani, yakin bahwa apa yang tertulis di dalam al-Quran tentang penunggu Jahanam itu adalah haq, karena ia sama dengan apa yang ada di dalam kitab-kitab mereka, dan orang-orang beriman semakin bertambah pembenaran mereka kepada Allah dan rasulNya dan pengamalan mereka terhadap syariatNya. Hal itu tidak diragukan oleh orang-orang yang diberi kitab, yaitu Yahudi dan Nasrani, dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya. Dan agar orang-orang yang memendam kemunafikan di dalam hati mereka dan orang-orang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan angka yang aneh ini?” dengan seperti apa yang disebutkan ini, Allah menyesatkan siapa yang hendak Dia sesatkan, dan memberi petunjuk siapa yang ingin Dia beri petunjuk. Tidak ada yang tahu bala tentara Tuhanmu, yang di antra mereka adalah malaikat, kecuali hanya Allah semata. Dan neraka hanyalah peringatan dan nasihat bagi manusia.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram31. Dan tidaklah Kami menjadikan penjaga Neraka itu melainkan dari jenis Malaikat. Tidak ada manusia yang mampu melawan mereka. Abu Jahal telah berdusta tatkala berkata bahwa dia dan kaumnya mampu untuk mengalahkan Malaikat lalu mereka keluar dari Neraka. Dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka melainkan sebagai ujian bagi orang-orang yang kafir terhadap Allah agar mereka mengatakan apa yang mereka katakan lalu siksaan mereka akan orang-orang Yahudi yang diberi Kitab Taurat dan orang-orang Nasrani yang diberi Injil menjadi yakin saat Al-Qur`ān diturunkan dengan membenarkan apa yang ada di dalam dua Kitab mereka; agar orang-orang yang beriman semakin bertambah keimanannya apabila Ahlul kitab sepakat dengan mereka; dan orang-orang Yahudi, Nasrani dan orang-orang yang beriman tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang masih ragu-ragu dalam keimanannya beserta orang-orang kafir berkata, "Apa yang dikehendaki Allah dengan bilangan yang aneh ini?" Kesesatan orang yang mengingkari bilangan ini dan petunjuk bagi orang yang membenarkan bilangan ini, adalah permisalan bahwa Allah menyesatkan orang yang Dia kehendaki untuk disesatkan dan Allah memberi petunjuk orang yang Dia kehendaki untuk mendapat petunjuk. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu karena jumlahnya yang banyak selain Allah -Subḥānahu-. Dan agar hal itu diketahui oleh Abu Jahal yang berkata, “Apakah Muhammad tidak punya penolong kecuali hanya sembilan belas?” Sebagai bentuk merendahkan dan mendustakan. Dan tidaklah Neraka itu melainkan peringatan bagi manusia, dengannya manusia mengetahui keagungan Allah -Subḥānahu-.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah31. Allah menjadikan para malaikat penanggungjawab perkara azab di neraka; para malaikat ini sangat kejam, dan keras dalam mengazab. Penyampaian jumlah para malaikat ini sebagai ujian bagi para makhluk; sehingga para ahli kitab menjadi yakin terhadap kebenaran Rasulullah karena hal ini sesuai dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya; dan menambah keimanan dan keteguhan orang-orang beriman di atas kebenaran, karena mereka selalu membenarkan segala hal ghaib yang Allah sampaikan, dan jika para ahli kitab-pun membenarkan berita ini maka itu akan semakin memperkuat keyakinan. Sedangkan orang-orang kafir, munafik, dan yang lemah imannya; maka mereka akan mengingkari kabar yang Allah sampaikan ini, dan merasa terheran dengannya. Maka disebutkan bantahan bagi mereka bahwa Allah Maha Mengetahui siapa yang layak mendapat hidayah, sehingga Dia akan memberinya hidayah dan memudahkan jalannya; dan Allah Maha Mengetahui siapa yang layak tersesat, sehingga Dia akan membiarkannya setelah menjelaskan baginya hujjah dan bukti-bukti kebenaran. Kemudian Allah menjelaskan bahwa hanya Dia yang mengetahui segala yang berhubungan dengan tentara-Nya dari golongan malaikat dan lainnya; tentang jumlah, kekuatan, jenis, dan tugas mereka. Dan Allah telah menyampaikan kepada seluruh makhluk-Nya tentang neraka, ciri-cirinya, dan kengeriannya, agar mereka menjadikannya peringatan dan pelajaran, serta menjalankan amalan yang dapat menyelamatkan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah31. وَمَا جَعَلْنَآ أَصْحٰبَ النَّارِ إِلَّا مَلٰٓئِكَةً ۙ Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat Ketika turun ayat عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ. Abu jahal berkata “apakah Muhammad tidak memiliki pembantu kecuali sembilan belas saja? Apakah seratus orang dari kalian tidak dapat mengalahkan satu malaikat itu kemudian kalian dapat keluar dari neraka?” Maka turunlah ayat وَمَا جَعَلْنَآ أَصْحٰبَ النَّارِ إِلَّا مَلٰٓئِكَةً yakni siapakah yang mampu mengalahkan malaikat, sedangkan mereka adalah makhluk Allah yang paling taat dalam menjalankan perintah-Nya serta memiliki kekuatan yang paling besar? وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir Yakni Kami jadikan jumlah malaikat itu sebagai ujian dan penyesat bagi orang-orang kafir, sehingga mereka dapat berkata sesuka hati mereka, agar azab mereka dilipat gandakan agar dan kemurkaan Allah semakin besar terhadap mereka. لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا۟ الْكِتٰبَsupaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin Yakni orang-orang Yahudi dan Nasrani, sebab jumlah malaikat penjaga neraka dalam al-Qur’an sesuai dengan jumlah yang disebutkan dalam kitab mereka. وَيَزْدَادَ الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِيمٰنًا ۙ dan supaya orang yang beriman bertambah imannya Yakni setelah mereka melihat Ahli Kitab membenarkan mereka dalam hal ini. وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌdan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit Yakni orang-orang munafik. وَالْكٰفِرُونَdan orang-orang kafir Dari penduduk Makkah dan lainnya. مَاذَآ أَرَادَ اللَّـهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۚ“Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Yakni apa yang dikehendaki Allah dengan jumlah yang asing ini. وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri Yakni para malaikat penjaga neraka itu meskipun hanya sembilan belas, namun mereka memiliki pembantu dan pasukan yang tidak ada yang mengetahui jumlahnya kecuali Allah. وَمَا هِىَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْبَشَرِDan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia Yakni tidaklah neraka dan jumlah malaikat menjaganya itu melainkan peringatan dan pelajaran bagi alam semesta, agar mereka mengetahui kesempurnaan kuasa Allah dan Dia tidak butuh pembantu atau penolong.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah31. Kami tidak menjadikan penjaga yang menjaga berlangsungnya penyiksaan di neraka itu kecuali malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak akan bisa dilawan. Kami tidak menyebutkan jumlah malaikat penjaga itu kecuali untuk menguji orang kafir agar mereka menampakkan sikapnya atas itu. Sehingga mereka akan berkata Mengapa jumlahnya ada 19 malaikat, juga untuk menjelaskan dan menunjukkan kepada Yahudi dan Nasrani tentang kebenaran Alquran. Juga untuk membenarkan kenabian Muhammad SAW bahwa apa yang Nabi sampaikan sesuai dengan kebenaran Alquran. Agar kadar keimanan orang mukmin bertambah. Orang yang diberi kitab dan orang mukmin agar semakin bertambah keimanan dan keyakinan mereka terhadap agama dan jumlah penjaga Saqar. Juga agar orang-orang yang di hatinya penuh keraguan dan kemunafikan yaitu munafik Madinah, dan kafir musyrik Qurays berkata Apa yang Allah kehendaki dengan jumlah penjaga Saqar ini, apa maksud dari ketidakmasukakalan ini? Sebagaimana mereka orang munafik dan musyrik telah tersesat dan disesatkan, Allah juga akan membuat sesat orang yang Allah kehendaki dengan menjauhkan mereka dari petunjuk, atas pembangkangan mereka. Allah juga akan memberi petunjuk kepada mereka yang dikehendaki agar mereka mempersiapkan bekal kebaikan. Tidak ada yang tahu kadar kekuatan para penjaga Saqar kecuali Allah. Semua pendiskripsian tentang Saqar ini tidak lain sebagai pelajaran dan peringatan bagi manusia. Ibnu Ishaq dan Qatadah berkata Suatu hari Abu Jahal berkata Wahai kaum Qurays, Muhammad telah mengklaim bahwa kelak penjaga neraka dimana kalian disiksa di dalamnya berjumlah 19 penjaga. Sedangkan kalian adalah suku dengan jumlah terbanyak. Apakah masih tidak sanggup 100 pemuda dari kalin menghadapi 1 penjaga neraka?” Sehingga Allah menurunkan ayat “Kami tidak menjadikan penjaga Saqar itu kecuali dari malaikat...”📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKami tidak menjadikan para penjaga neraka} penjaga neraka {kecuali para malaikat dan Kami tidak menentukan bilangan mereka itu} jumlah mereka {kecuali sebagai cobaan} ujian {bagi orang-orang kafir. Agar orang-orang yang diberi kitab} orang-orang Yahudi dan Nasrani {menjadi yakin, orang yang beriman bertambah imannya, dan orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu} tidak ragu {serta orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit} kemunafikan {dan orang-orang kafir berkata,“Apakah yang dikehendaki Allah dengan ini sebagai suatu perumpamaan”} Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan yang asing ini sebagai perumpamaan yang asing {Demikianlah Allah membiarkan sesat siapa saja yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Neraka itu tidak lain} neraka itu tidak lain {kecuali peringatan} peringatan {bagi manusiaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H31. “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat,” karena mereka kokoh dan kuat, “dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk menjadi cobaan bagi orang-orang kafir.” Kemungkinan yang dimaksudkan adalah kecuali untuk menyiksa mereka di akhirat dan untuk menambahkan azab mereka. Azab juga disebut fitnah sebagaimana Allah berfirman, “pada hari itu mereke diazab di dalam nereka” -Adz-Dzariyat13- Kemungkinan lain yang dimaksudkan adalah sesungguhnya berita yang Kami sampaikan kepadamu tentang jumlah mereka itu tidak lain supaya Kami mengetahui siapa yang membenarkan dan siapa yang mendustakan. Hal ini ditunjukkan oleh ayat selanjutnya, “Supaya orang-orang yang diberi al-Kitab yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi al-Kitab dan orang-orang Mukmin itu tidak ragu-ragu,” yakni agar keraguan hilang dari mereka. Tujuan-tujuan agung ini diperhatikan oleh mereka yang berakal. Tujuan-tujuan yang dimaksudkan adalah usaha untuk yakin dan bertambah iman di setiap waktu dan dalam berbagai permasalahan-permasalahan Agama dan menagkal keraguan dan dugaan-dugaan keliru yang menghadang kebenaran, menjadikan wahyu yang diturunkan Allah pada RasulNya sebagai pewujud tujuan-tujuan agung ini dan untuk membedakan manakah orang-orang yang benar dan orang-orang yang berdusta. Karena itu Allah berfirman, “Dan supaya berkata orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit,” yakni ragu, syubhat, dan nifak, “dan orang-orang kafir mengatakan, Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpaan’.” Perkataan ini diucapkan karena ragu dan kekufuran mereka terhadap tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya adalah petunjuk Allah bagi siapa saja yang disesatkan Allah. Karena itu Allah berfirman, “Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendakiNya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya.” Maka siapa pun yang diberi petunjuk oleh Allah, Allah menjadikan wahyu yang diturunkan pada RasulNya sebagai penambah penderitaan baginya, sebagai kegamangan dan kegelapan baginya. Berita yang diwahyukan Allah kepada RasulNya wajib diterima, karena “tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu melainkan Dia sendiri,” dari kalangan malaikat dan lainnya. Karena kalian tidak mengetahui tentaraNya dan kalian diberitahu mengenai itu oleh Dzat Yang Maha Mengetahui lagi melihat, kalian harus membenarkan beritaNya tanpa ragu. “Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia,” yakni dan tidaklah nasihat dan peringatan ini dimaksudkan untuk kesia-siaan dan main-main, tapi dimaksudkan sebagai peringatan bagi manusia terhadap apa pun yang berguna bagi mereka sehingga mereka melaksanakannya dan sebagai peringatan terhadap apa pun yang membahayakan mereka sehingga mereka tinggalkan.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Muddatstsir ayat 31 Allah mengabarkan bahwa Dia tidaklah menjadikan penjaga neraka, kecuali dari golongan malaikat yang keras, kejam dan bengis. Dan tidaklah Allah menjadikan jumlah para malaikat penjaga neraka sembilan belas malaikat kecuali ada hikmahnya dan sebagai ujian bagi orang-orang kafir yang berlipat-lipat ganda adzab bagi mereka, karena sebab mereka mendustakan dan mengolok-olok. Semakin bertambah kemarahan Allah atas mereka jika mereka tidak segera bertaubat, dan agar supaya mereka ahli kitab bertambah pembenarannya dan keyakinannya akan agama yang haq ini islam yang mereka akan mendapati penjelasannya di dalam Al Qur’an yang berkesesuaian dengan apa yang ada di dalama Taurat dan Injil. Dan agar supaya mereka bertambah yaitu orang-orang beriman, bersama dengan keimanannya ketika mereka melihat bahwa Al Qur’an berkesesuaian dengan kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelumnya. Sehingga tidak ada keraguan bagi ahli kitab dan orang-orang yang beriman akan hal itu. Berkata orang-orang yang mengingkari dan yang bersama dengan mereka yaitu orang-orang munafik, yang di hati mereka ada penyakit Apa yang Allah inginkan dari jumlah penjaga neraka yang asing dan sedikit ini ? Dan perkataan yang semisal dengan ini, yang Allah sesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dengan hikmah dan keadilan dari-Nya, dan Allah juga memberikan petunjuk bagi siapa yang dikehendakinya dengan kasih sayang dan sifat adil-Nya. Tidaklah satupun yang mengetahui jumlah dan jenis bala tentara-Nya kecuali hanya Allah, dan tidaklah neraka ini dan para penjaganya kecuali sebagai pengingat dan nasihat bagi manusia yang beriman kepada Allah, mentauhidkan-Nya dan menjauhi dari adzab-Nya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, mereka tidak dapat dikalahkan karena kuatnya mereka. Sehingga mereka berkata, “Mengapa jumlahnya sembilan belas?” Agar diketahui siapa yang membenarkan dan siapa yang mendustakannya. Atau maksud sebagai cobaan’ adalah sebagai azab dan hukuman bagi orang-orang kafir. Karena sembilan belas jumlah malaikat itu sesuai dengan yang disebutkan dalam kitab mereka, dan ketika mereka mendapatkan kesamaan, maka bertambahlah keyakinan mereka. Yang demikian karena orang-orang mukmin setiap kali diturunkan ayat kepada mereka, maka mereka mengimani dan membenarkannya sehingga iman mereka bertambah. Tentang jumlah malaikat yang menjaga itu. Atau maksudnya, agar keragu-raguan dan syak hilang dari mereka. Inilah tujuan yang agung yang diperhatikan sekali oleh orang-orang yang berakal, yaitu berusaha agar keyakinan mereka bertambah,. Demikian pula iman mereka di setiap waktu. Yaitu penyakit syak keragu-raguan, syubhat dan kemunafikan. Dalam keadaan bingung dan ragu serta kafir kepada ayat-ayat Allah. Seperti orang yang mengingkari jumlah itu. Seperti halnya orang yang membenarkan jumlah itu. Atau maksudnya, bahwa orang yang diberi petunjuk oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala, maka Dia jadikan apa yang diturunkan-Nya kepada rasul-Nya sebagai rahmat baginya, penambah iman dan agamanya. Sebaliknya orang yang disesatkan-Nya, maka Dia jadikan apa yang diturunkan-Nya kepada Rasul-Nya sebagai penambah kesengsaraan dan kebingungan. Dengan demikian, kita wajib menerima apa yang Allah dan Rasul-Nya beritakan meskipun kita belum mengetahui hikmahnya. Yakni tidak ada yang mengetahui jumlah tentara Allah seperti jumlah malaikat selain Dia Subhaanahu wa Ta'aala. Jika kamu tidak mengetahui jumlah tentara-Nya, maka apabila Dia Yang Maha Mengetahui lagi Mahateliti memberitakan, hendaknya kamu membenarkan berita-Nya tanpa meragukan lagi. Bisa juga maksudnya, bahwa peringatan yang disebutkan itu maksudnya bukanlah main-main, bahkan maksudnya adalah agar manusia dapat menyadari apa yang bermanfaat bagi mereka sehingga mereka melakukannya dan menyadari apa yang membahayakannya sehingga mereka dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muddatstsir Ayat 31Mendengar penjaga saqar ada sembilan belas, mereka menduga sembilan belas orang, kaum musyrik dengan angkuhnya menyatakan akan mengalahkan sembilan belas penjaga tersebut. Dan yang kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat yang sangat kuat lagi kasar serta patuh kepada Allah, dan kami menentukan bilangan mereka yang sembilan belas itu hanya sebagai cobaan yang dapat menyebabkan kesesatan bagi orang-orang kafir yang menganggap sepele jumlah tersebut, di sisi lain agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin karena bilangan tersebut sesuai dengan apa yang termaktub dalam kitab suci mereka, dan agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu. Dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata, , 'apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan'' demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara tuhanmu kecuali dia sendiri. Dan saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia. 32-37. Untuk menafikan dugaan orang-orang kafir tentang kemampuan mereka menghadapi penjaga-penjaga neraka, atau untuk mengancam dan menghardik mereka yang memperolok-olokkan bilangan itu, maka Allah berfirman, sekali-kali tidak! aku bersumpah demi bulan, dan demi malam ketika telah berlalu, dan demi subuh apabila mulai terang, sesungguhnya saqar itu adalah salah satu bencana yang sangat besar, sebagai ancaman yang mengerikan dan sekaligus sebagai peringatan bagi manusia, yaitu bagi siapa di antara kamu yang ingin maju meraih kebajikan atau mundur sehingga enggan untuk dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah kumpulan penjelasan dari para ahli ilmu terhadap makna dan arti surat Al-Muddatstsir ayat 31 arab-latin dan artinya, moga-moga berfaidah bagi kita bersama. Support syi'ar kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan
SuratAl-Muddassir : teks Arab, Latin dan Terjemah (Hemat Kuota) Surat Al Muddassir (Orang Yang Berkemul) Surat Al Muddassir (Orang Yang Berkemul) adalah surat ke-74 dalam Al Quran, terdiri dari 56 ayat, diturunkan di Mekkah. 1 يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ Y± ayyuhal-mudda££ir (u). Wahai orang yang berselimut (Nabi Muhammad), 2
74Surat Al-Mudatsir. Surah Al-Muddatsir adalah surah ke-74 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah terdiri atas 56 ayat, diturunkan setelah surat Al Muzzammil. Dinamai Al Muddatstsir (Orang yang berkemul) diambil dari perkataan Al Muddatstsir yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Berikut saya sajikan Surat Al-Mudatsir mp3.
. 35zeqzt1rq.pages.dev/3535zeqzt1rq.pages.dev/47335zeqzt1rq.pages.dev/6435zeqzt1rq.pages.dev/27935zeqzt1rq.pages.dev/24335zeqzt1rq.pages.dev/69835zeqzt1rq.pages.dev/31935zeqzt1rq.pages.dev/71935zeqzt1rq.pages.dev/29735zeqzt1rq.pages.dev/32935zeqzt1rq.pages.dev/74635zeqzt1rq.pages.dev/35235zeqzt1rq.pages.dev/20235zeqzt1rq.pages.dev/67735zeqzt1rq.pages.dev/464
surat al mudatsir latin